Kamis, 10 September 2009

~biru~

karena...
ku ingin cinta dan harta kita dapat membirukan langit...
menghijaukan padang...

bukan hanya nikmat dan kebahagiaan untuk sendiri...

namun terasa sangat bagi orang di sekitar kita...


Humb... quote semalem bener-bener dalem. Padahal diucapkan dalam rutinitas telepon sebelum tidur ;p Karena manjanya kumat, kata-kata penutup yang biasanya diisi dengan kata-kata "penyejuk hati" yang setiap malam biasa terucap, aku memintanya untuk diganti dengan sebait puisi. Setelah berfikir selama berpuluh detik, terucap dari bibirnya untaian quote yang penuh makna tadi.
Quote itu terucap pada saat hari-hariku dipenuhi dengan renungan tentang bagaimana untuk meraih impian "kita", hanya "kita", dengan menyingkirkan impian orang lain yang mungkin sebenarnya bukanlah orang lain. Entah kenapa aku merasa begitu egois, karena selama ini aku yang tidak pernah memikirkan kebahagiaan akan diriku sendiri, tiba-tiba beberapa hari ini sering meratap, kenapa aku harus memikirkan kebahagiaan orang lain terlebih dahulu? seharusnya aku dapat meraih lebih dari ini... Entah setan picik apa yang merasukiku beberapa hari ini...
Bagiku, tidak penting dapat meraih semua yang kuinginkan namun tidak dapat membuahkan kebahagiaan bagi keluarga, orang terdekat, bahkan orang lain sekalipun. Kadang menerawang dalam pikiranku, tanpa memikirkan kebahagian mereka dan hanya memikirkan kebahagiaan sendiri, mungkin sekarang aku bukanlah apa-apa... karena tanpa memikirkan mereka, yang kuraih hanya kepuasan dari ambisi pribadi, bukan kebahagiaan...
Entah... aku menjadi semakin bersyukur berada di sampingnya, karena Allah telah memberikan seseorang yang aku butuhkan (bener-bener baru sadar beneran... ^_*). Ternyata bukanlah sosok lelaki mapan, penuh ambisi, dengan segudang talenta dan memiliki segudang harta dan cinta untuk membahagiakan kita, namun yang berada di sisiku saat ini adalah sosok yang sabar, menyejukkan, berfikir ke depan, dan senantiasa berjuang, bukan hanya untuk impiannya, namun untuk impian orang-orang tercintanya. Seseorang yang mampu mengerem ambisiku dalam meraih sesuatu, memberi dan mengajarkanku tentang jutaan kesabaran, bersamaku belajar tentang nikmatnya "memberi", dan tanpa henti selalu mengingatkanku untuk senantiasa bersyukur...
Semoga Sang Illahi Rabbi membimbing kita untuk selalu bersyukur dan menjalankan apa yang telah difirmankanNya, amin...

1 komentar:

write ur comment please...