Rabu, 03 Februari 2010

pre wedding syndroma

Have U ever felt "pre wedding syndroma"? It's sound usually, but for me, it felt strange and uncomfortably :( Whatever he done is wrong, whatever he says are false. Although he says that what I feel is wrong and always make me calm, sometimes, it doesn't work. Huff..
 
Syndroma ini ditandai dengan gejala-gejala yang agak aneh, seperti; setiap hari, setiap menit, setiap saat menginginkan calon suami kita untuk menyatakan alasan mengapa dia memilihku untuk menjadi pendamping hidupnya, apakah ini keinginan sesaat atau memang karena didasari oleh cinta yang tulus selamanya (sudah pasti saya sadar kalau hal ini bisa membuatnya sangat kesal, tapi, beruntunglah Allah memberikan saya calon suami yang begitu sabarnya); syndroma ini diperburuk dengan gejala "lack of confidence" alias menurunnya tingkat kepercayaan diri untuk menjadi seorang istri, setiap hari (terutama sebelum tidur) selalu terngiang, apakah aku bisa menjadi sosok istri yang diidamkannya? (walaupun saya tau, no body is perfect, tapi setidaknya terfikir, apakah saya dapat menjadi istri yang baik dan dapat melayani suami dengan baik?); gejala lainnya adalah, jealous yang berlebihan (hehehe...pokoknya super cemburuan...).

Sampai saat ini belum tau bagaimana cara mengatasinya. Selama ini hanya berusaha untuk semakin mendekatkan diri pada Allah, Sang Illahi Rabbi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas doa, serta berusaha untuk lebih relax... Allah yang menjadikannya ada, dan Allah pula yang menetapkan apakah semuanya akan tetap pada jalannya.Semangat untuk meraih impian yang selama ini terus kita jaga dan berusaha untuk meraihnya :) (jadi ingat perjuangan kita dear... :) thanks 4 ur greatest luv, 4 ur care, n 4 ur fight. From deepest of my heart, I am very proud with U (walaupun ade ga pernah bilang ini ke Aa).

Sekarang, hanya perlu memupuk jutaan keikhlasan, kemantapan hati, dan keridhoan Sang Illahi Rabbi untuk menjadikan impian kita nyata. Ya Rabb, ridhoi jalan kami untuk menuju rahmatMu, amin.. :)