Rabu, 27 Mei 2009

Selasa, 26 Mei 2009

When a Man Love a Woman...


Kadang terbesit keraguan dalam diri seorang wanita yang sedang menjalin hubungan dengan kekasihnya. Apakah dia yang terbaik untukku? Apakah dia seseorang yang diciptakan oleh Allah Sang Illahi Rabbi untuk bersama menjalankan sunnahNya di sisa usia bersamaku? Apakah cinta yang diberikannya merupakan cinta yang sebenarnya, bukan hanya cinta sesaat, bukan hanya nafsu belaka? Lelaki... sosok yang harus ada untuk melengkapi kekurangan wanita, untuk melindungi wanita dengan lengan kekarnya. Sempat tersadarkan juga bahwa terkadang wanita menjadi begitu lemah dengan kehadiran seorang lelaki di hatinya. Sosok wanita yang dulunya mandiri, tiba-tiba menjadi sosok yang begitu manjanya. Apa yang kau perbuat terhadap kami hai para lelaki...? ;)

Wanita merupakan sosok yang begitu sensitifnya, sehingga perhatian lelaki yang sebenarnya biasa saja terkadang dianggap istimewa. So, hati-hati untuk membuka hati :) Kadang, penasaran juga, kapan lelaki benar-benar jatuh cinta. Kalau aku sendiri memiliki keyakinan bahwa seseorang merasa benar-benar jatuh cinta pada saat dia merasa nyaman untuk selalu bersama dengan pasangannya dalam keadaan apapun (kebutuhan akan seseorang bisa mendorong keinginan untuk selalu bersamanya seumur hidup kita kan? ;p) Yang pasti, Allah Maha Tau yang terbaik untuk hambaNya. Kalau pengen tau kapan lelaki bener-bener jatuh cinta ma seorang wanita, tinggal denger lirik lagunya Bryan Adams "Have You Ever Really Love a Woman" (sebenernya lirik lagu ini isinya ngajarin lelaki bagaimana cara memperlakukan "wanita istimewanya" dan bagaimana rasanya mencintai "wanita yang tepat"). Pernah ngerasa ga sih, kalau seorang lelaki benar-benar jatuh cinta pada seseorang yang tepat dia cenderung untuk berubah menjadi manja ;) Sosok yang dulu kita anggap begitu tegar, mandiri, dan keras, tiba-tiba pada saat tertentu menjadi sosok kekanakan yang selalu ingin dimengerti dan dimanja. Seperti dalam liriknya Bryan Adams "then when you find yourself layin helpless in her arm". Yang pasti, dalam menjalin hubungan perlu ada "chemistry", kita tidak tau hal apa yang membuat kita jatuh cinta, tapi kita sadar ada hal yang membuat kita tidak bisa terlepas darinya :) Semoga Allah meridhoi perjalanan cinta kita, amin... ;)

To really love a woman, to understand her
you gotta know her deep inside
hear every though, see every dream
and give her wings when she want to fly
then when you find yourself layin helpless in her arm
you know you really love a woman

When you love a woman, you tell her that she's really wanted
When you love a woman, you tell her that she's the one
Cause she needs somebody to tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman

To really love a woman
Let her hold you
Till you know how she needs to be touched
You've gotta breathe her, really taste her
Till you can feel her in your blood
and when you can see your unborn children in her eyes
you know you really love a woman

When you love a woman
you tell her that she's really wanted
When you love a woman
you tell her that she's the one
Cause she need somebody to tell her
that you'll always be together
So tell me have you ever really
really really ever loved a woman

You got to give some faith, hold her tight
a little tenderness gotta treat her right
she will be there for you, taking good care of you
you really gotta love your woman

Then when you find yourself laying helpless in her arms
you know you really love a woman
When you love a woman tell her that she's really wanted
When you love a woman tell her that she's the one
Cause she needs somebody to tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
really really ever loved a woman...

Selasa, 12 Mei 2009

When You Look Me in The Eyes

Ini nih, salah satu dari judul lagunya Jonas Brother yang liriknya bikin merinding orang yang lagi jatuh cinta. Lirik yang menceritakan tentang pencarian sesuatu yang tidak dapat kita temukan dalam diri kita sendiri. Tentang suatu hal yang kita butuhkan, namun sesuatu itu ada dalam diri orang lain, entah siapa... Jadi inget, ada ayat yang mengatakan bahwa "Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk sebelah kanan seorang pria". Hal ini mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang hilang dalam tubuh lelaki yang hanya dapat dilengkapi oleh kehadiran seorang wanita yang tepat. Dimana pada saat kita telah menemukan "sesuatu yang hilang" itu, hidup kita akan terasa lengkap, jauh lebih berharga, dan lebih bermakna. InsyaAllah...

Coba liat lirik salah satu lagunya Jonas Brother yah...
WHEN U LOOK ME IN THE EYES

If the heart is always searching
Can you ever find a home
I've never been looking for that someone
I'll never make it on my own
Dreams can't take the place of loving you
There's gotta be a million reasons why it's true

When you look me in the eyes
and tell me that you love me
Everything's alright
When you're right here by my side
When you look me in the eyes
I catch a glimpse of heaven
I find my paradise
When you look me in the eyes

How long will I be waiting
To be with you again?
Gonna tell you that I love you
In the best way that I can
I can't take a day without you here
You're the light that makes my darkness dissappaer

When you look me in the eyes
and tell me that you love me
Everything's alright
When you're right here by my side
When you look me in the eyes
I catch a glimpse of heaven
I find my paradise
When you look me in the eyes

More and more I stary to realize
I can reach my tomorrow
I can hold my head up high
And it's all because you're by my side

When you look me in the eyes
and tell me that you love me
Everything's alright
When you're right here by my side
And when I hold you in my arms
I know that it's forever
I just gotta let you know
I never gotta let you go cause

When you look me in the eyes
and tell me that you love me
Everything's alright
When you're right here by my side
When you look me in the eyes
I catch a glimpse of heaven
I find my paradise
When you look me in the eyes






Beraja...

Finally... ketemu juga puisi-puisinya Anastasia Ganjar Ayu Setiansih di Novelnya "BERAJA"...
Pertama kali baca Novel itu pas jaman kuliah tahun pertama, tahun 2003, inget bener, waktu itu aku masih tinggal di asrama putri, tempat penuh kenangan dan perjuangan. Pas tahun pertama dulu, sering banget nangis, pengen kuliah di tempat lain, nyesel banget tahun-tahun awal dulu, kenapa aku masuk IPB, Fakultas Kehutanan lagi... Jauh dari orang tua dan sahabat masa sekolah dulu... Ternyata rahasia Allah untuk hambaNya selalu sesuatu yang terbaik, dan kita baru tersadar setelah kita menjalankan alur kehidupan ini dengan baik dan ikhlas, penuh senyum dan tabah... Mungkin dulu kalau aku ga kuliah di IPB, aku tidak belajar memperbaiki diri menuju jalanNya (mulai ikutan liqo', ngaji, pakai busana muslimah...), mungkin ga akan dapet predikat "cum laude", mungkin ga akan kenal dengan pria yang menjadi calon suamiku sekarang-lelaki yang meminangku..., mungkin aku tidak mengalami pelajaran seberharga ini, dengan kemandirian yang tertempa selama jauh dari sanak keluarga, mungkin... aku tidak duduk di kursi ini, di kantor ini, instansi yang banyak diharapkan oleh sebagian lulusan perguruan tinggi...
Back to the Anjar poems... Pertama kali baca novel Beraja, anganku diterbangkan dengan sederetan puisi-puisi yang sungguh romantis namun tidak melankolis.


BERAJA

Berajaku penghias mimpi...
Aku ingin mencintaimu
Melewati batas lautan kehidupan
Melangkahi jeruji ungkapan manusia
Menantang keganasan suara-suara tak bertuan...

Aku ingin mencintaimu
Dengan bibir tanpa puisi
Dengan lagak tiada arti
Dengan kekonyolan sehari-hari...

Aku hanya ingin "mencintaimu"...


Cinta... karena cinta adalah cinta... tulus datang dari hati... tidak bisa dipaksa maupun terpaksa... saling menghormati... tulus memberi...
Semoga Allah memberikan kita cinta yang tulus yang dapat kita bagikan untuk membahagiakan setiap orang, semoga berkahNya selalu untuk kita, amin...

Senin, 11 Mei 2009

WS Rendra Poem...

Seringkali aku berkata,
ketika orang lain memuja milikku,
sesungguhnya ini hanya titipan.
Bahwa mobilku hanya titipanNya,
bahwa rumahku hanya titipanNya,
bahwa hartaku hanya titipanNya,
bahwa putraku hanya titipanNya.

Tapi mengapa aku tak pernah bertanya mengapa Dia menitipkannya kepadaku??
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus aku lakukan untuk milikNya ini??
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku??
Mengapa hatiku justru terasa berat ketika titipan itu diminta kembali olehNya?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja yang melukiskan bahwa itu adalah DERITA...

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku.
Aku ingin lebih banyak harta,
lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas.
Dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku,
seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti "matematika":
"AKU RAJIN BERIBADAH, MAKA SELAYAKNYA DERITA MENJAUH DAN NIKMAT DUNIA KERAP MENGHAMPIRIKU"
Kuperlakukan Dia seolah "MITRA DAGANG" dan bukan "KEKASIH"
Kuminta Dia membalas "PERLAKUAN BAIKKU" dan menolak keputusanNya yang tidak sesuai keinginanku...
YA ALLAH... padahal setiap hari kuucapkan "hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah..."


*Kali pertama membaca puisi ini, hatiku merasa terpukul, tertampar oleh pemikiran sang pujangga WS Rendra tentang hidup... Tentang perilaku manusia atas Tuhannya, atas Sang Pencipta yang telah memberikannya hidup dan kehidupan.
Seringkali "penyerahan diri" terkaburkan dengan apa yang disebut dengan "kebahagiaan dan kebanggaan diri". Manusia seringkali meminta semua yang diinginkannya, apapun. Pada saat Allah mengabukan doa dan keinginanNya, merasa bahagialah kita, tak henti-hentinya sujud syukur kita panjatkan kepada Sang Illahi Rabbi atau terkadang ada segelondong manusia yang bahkan tidak ingat bahwa ada camput tangan Tuhan di balik kesuksesan dan kebahagiaannya. Seolah-olah dia merasa semua yang telah diraihnya semata-mata adalah hasil perjuangannya selama ini. Namun pada saat Allah tidak mengabulkan apa yang kita inginkan, kita menjadi begitu marah, kesal, tidak terima atas apa yang Allah perlakukan terhadap kita. Guys... miris banget... bukannya Allah Maha Tau, Maha Baik, Maha Adil Dia... Dia memberikan semua yang kita butuhkan, semua hal yang kita butuhkan (dengan diiringi usaha dan doa tentunya).
Hanya dengan berbuat baik, Allah memberikan kita yang terbaik. Dalam puisi Rendra tertulis "seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti matematika", gw percaya, hal itu benar adanya. Walaupun banyak diantara kita yang berfikir bahwa "jika aku berbuat baik kepada seseorang, dia pasti akan berbuat baik kepada kita". Belum tentu kebaikan yang kita berikan pada seseorang akan dibalas oleh kebaikan, bahkan malah dibalas dengan ketidakbaikan. Tapi gw percaya, Allah Maha Adil, kebaikan yang kita lakukan kepada seseorang, sekecil apapun, Allah pasti akan membalasnya, mungkin lewat seseorang yang belum kita kenal atau seseorang yang tak pernah kita duga sebelumnya. Allah akan membayar cash apa yang telah kita perbuat, baik atau buruk...
Kadang pernah kita merasakan begitu dipermudah dalam menghadapi permasalahan yang rumit, mungkin itu meupakan balasan dari kebaikan yang pernah kita lakukan pada kehidupan yang lalu. Atau mungkin kita merasa Allah tidak adil karena memberikan berbagai kesulitan dalam menjalani hidup. Hal itu ungkin merupakan representasi dari hal buruk yang pernah kita lakukan di masa lalu...
Yang pasti, gw masih belajar... belajar dan berusaha untuk menyadari bahwa dunia ini hanya sementara, tempat kita belajar dan mengumpulkan kebaikan untuk kita bawa di kehidupan yang nyata kelak. Semoga Allah memudahkan jalan untuk mencapai ridhoNya, amin...